BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa, bahkan maju mundurnya sebuah bangsa dapat dilihat dari bagaimana pendidikan berlangsung di sana. Tak pelak Indonesia yang dari waktu ke waktu senantiasa berupaya memperbaiki sistem pendidikannya dengan berbagai konsep kurikulum, seperti yang terakhir ini adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan sekarang kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan konsep kurikulum mutakhir bagi dunia pendidikan Indonesia. KTSP lebih berbasis kontekstual dan lokalitas di mana sebuah satuan pendidikan berada dengan ciri utama otonomi sekolah dan otonomi guru.
Dengan KTSP pendidikan diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik di mana ia berada dan guru dapat secara penuh menyusun perangkat pengajaran sesuai kebutuhan eserta didiknya itu dengan memperhatikan asas-asas yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Dengan demikian, guru dan warga sekolah dituntut untuk memahami secara benar apa dan bagaimana KTSP itu disusun. Maka banyak dilakukan sosialisasi-sosialisasi KTSP, seminar, MGMP, Workshop dan lain sebagainya guna menunjang pemahaman mendalam bagi yang berkompeten tersebut.
Dalam penulisan ini dimaksudkan membahas beberapa hal yang berkaiatan dengan pengembangan KTSP, yakni pada dokumen I (satu) dan dokumen II (dua).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dibuat rumusan maslah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan dokumen I KTSP?
2. Bagaimana pengembangan dokumen II KTSP?
***
BAB II
DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
A. Pengembangan Dokumen I KTSP
Dokumen I (pertama) disusun oleh tim handal yang dibentuk oleh sekolah dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan tersebut adalah:
1. Kepala sekolah,
2. Guru,
3. Tenaga administrasi,
4. Pengawas sekolah, dan
5. Komite sekolah dan orangtua siswa, serta
6. Dinas pendidikan.
Dokumen I KTSP terdiri atas 4 bab, meliputi:
Bab I Pendahuluan:
A. Latar Belakang
Dalam latar belakang ini dikemukakan alasan-alasan perlu disusunnya KTSP untuk sekolah. Pada latar belakang ini dirumuskan dua alasan, yakni alasan rasional dan dasar hukum penyusunan KTSP.
B. Tujuan
Tujuan pengembangan KTSP perlu dirumuskan untuk menjawab apa kegunaan dan fungsi KTSP untuk setiap orang yang terlibat dalam proses pendidikan khususnya untuk guru.
C. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Bab II Tujuan Pendidikan:
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
B. Visi sekolah
Sebuah visi adalah sasaran akhir yang terukur dan realistis sesuai dengan potensi sekolah yang bersangkutan. Visi bukanlah berisi angan-angan yang abstrak sehingga sulit dicapai, akan tetapi merupakan sasaran yang dirumuskan oleh berbagai komponen sekolah yang dapat dijangkau, sehingga kurikulum dikembangkan untuk mencapai sasaran yang dirumuskan.
C. Misi sekolah
Misi sekolah berkenaan dengan pertanyaan "upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencapai visi sekolah. Dengan demikian, suatu misi harus dapat menggambarkan kondisi dan suasana yang dibangun dalam mencapai suatu visi.
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum:
A. Mata pelajaran
Mata pelajaran muatan nasional, alokasi jam pelajaran, dan pengelompokan mata pelajaran serta aturan pengelolaan jam pelajaran mengacu pada Bab II Standar Isi.
B. Muatan lokal
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran yang dikembangkan untuk mengakomodasi kepentingan daerah atau satuan pendidikan. Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang akan dicapai dilakukan oleh satuan pendididkan dan/atau Dinas Pendidikan yang terkait.
C. Kegiatan pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan yang mewadahi bakat dan minat peserta didik. Tujuan kegiatan pengembangan diri adalah mengembangkan potensi peserta didik, terutama pada perubahan perilaku sesuai dengan target yang dicanangkan oleh satuan pendidikan.
D. Pengaturan beban belajar
Pengaturan beban belajar mengacu pada bab III Standar Isi. Beban belajar dalam bentuk tatap muka dirancang bersama oleh satuan pendidikan. Rancangan beban belajar dalam bentuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dirancang oleh guru mata pelajaran.
E. Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar adalah target minimal yang akan dicapai oleh satuan pendidikan. Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) merupakan hasil analisis atas kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa terhadap kompetensi dasar, standar kompetensi, dan mata pelajaran yang dibelajarkan. Agar hasil belajar peserta didik dapat mencapai, bahkan melebihi KKM, satuan pendidikan merancang program remedial dan pengayaan.
F. Kenaikan kelas dan kelulusan
Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan dikembangkan oleh satuan pendidikan. Acuan minimal kriteria kenaikan kelas adalah Peraturan Dirjen tentang Laporan Hasil Belajar dan POS UN tahun sebelumnya.
G. Penjurusan
Berisi kriteria dan mekanisme penjurusan serta strategi/ kegiatan penelusuran bakat, minat dan prestasi yang diperlakukan oleh sekolah, yang disusun mengacu pada: Panduan penjurusan yang akan disusun oleh Direktorat terkait.
H. Pendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan kecakapan yang diperlukan agar seseorang mampu dan berani menghadapi problema kehidupan dan memecahkannya secara arif dan kreatif. Kecakapan hidup yang perlu dikembangkan adalah kecakapan personal, sosial, dan akademik. Kecakapan vokasional terakomodasi dalam mata pelajaran muatan lokal.
I. pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan lokal dan meningkatkan daya saing global. Keunggulan lokal dapat dikembangkan dalam muatan lokal, pengembangan diri, maupun terintegrasi dalam mata pelajaran.
Bab IV Kalender pendidikan
Berisi rancangan kalender sekolah yang mengacu pada kalender dinas pendidikan terkait dan pedoman penyusunan kalender yang terdapat dalam bab IV standar isi.
Yang perlu disusun dalam kalender pendidikan adalah :
A. Jumlah Minggu Efektif dan Hari Efektif
Menentukan alokasi waktu pada dasarnya adalah menentukan minggu efektif dan hari efektif dalam setiap semester pada satu tahun ajaran.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran yaitu :
o Tentukan pada bulan apa kegiatan belajar dimulai dan bulan apa berakhir pada semestre pertama dan kedua.
o Tentukan jumlah minggu efektif pada setiap bulan setelah diambil minggu-minggu ujian dan hari libur.
o Tentukan hari relajar efektif dalam setiap minggu.
B. Perencanaan Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar ) yang telah ditetapkan. Perencanaan program tahunan diperlukan agar kompetensi dasar yang ada dalam standar isi seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan.Dengan demikian, penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waaktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah :
o Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dalam struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah.
o Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester seperti yang telah kita tetapkan dalam gambaran alokasi waktu efektif.Melalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanaan proses pembelajaran.
Penentuan alokasi waktu didasarkan kepada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
C. Rencana Program Semester
Rencana program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, sedangkan dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
Cara pengisian format program semester adalah sebagai berikut :
o Tentukan standar kompetensi (SK)dan kompetensi dasar (KD) yang ingin dicapai.
o Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD itu.
o Tentukan pada bulan dan minggu ke berapa proses pembelajaran KD itu akan dilaksanakan.
B. Pengembangan Dokumen II KTSP
Dokumen II (kedua) merupakan penjabaran secara operasional dari dokumen pertama, terdiri dari: silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dokumen II disusun oleh guru kelas dan guru mata pelajaran, atau kelompok kerja guru kelas atau guru mata pelajaran dalam kegiatan organisasi profesi seperti Kelompok Kerja Guru (untuk guru sekolah dasar), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), atau bahkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
1. Pengembangan Silabus
Silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. Dengan demikian silabus dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran.
a. Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
b. Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
c. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Pengertian dan Fungsi RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus.
b. Komponen-komponen RPP
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas komponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam RPP minimal ada lima komponen pokok, yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi.
C. Contoh Silabus dan RPP.
CONTOH SILABUS PEMBELAJARAN
Madrasah :
Mata Pelajaran : SKI
Kelas / Semester : VII / I
Standar Kompetensi : 3. Memahami sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar
1 2 3 4 5 6 7
3.1. Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan di Madinah
• Mencermati motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah
• Mencermati sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah
• Menjelaskan atrategi awal yg ditempuh Nabi di Madinah.
• Berdiskusi tentang keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.
• Menceritakan motif sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah
• Menceritakan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
• Mengidentifikasi starategi awal yang ditempuh oleh di Madinah.
• Mengidentifikasi keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah
• Meneladani strategi Nabi, kerja keras kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar dalam menolong kaum Muhajirin.
Tes lisan
Tes lisan
Penugasan
Penugasan
lembar
pengamatan
6 X 40’ 1. Modul SKI Kelas 1.
2. Reverensi yg relevan:
• Buku SKI Depag
• SKI Toha Putra
• SKI Tiga Serangkai
• Ensiklopedi Islam
• SKI (Sya'labi)
• SKI (Hasan Ibrahim Hasan)
• Internet,
• CD/DVD/ Film.
3.2.Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan di kaitkan dengan perkembangan kondisi sekarang Hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat • Berdiskusi tentang hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madinah
• Mencari keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad saw dlm membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi di Madinah dengan ekonomi masyarakat Islam di sekitar kita.
• Berdiskusi ttg kegiatan dakwah melalui ekonomi/ perdagangan bagi umat Islam di sekitar kita. • Menjelaskan hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madinah
• Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad saw dlm membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi di Madinah dengan ekonomi masyarakat Islam di sekitar kita.
• Mengambil hikmah dari perlunya membangun masyarakat Islam melalui kegiatan ekonomi. Penugasan
Tes tulis 4 X 40’
3.3.Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
Kisah teladan dari perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
• Mengidentifikasi keteladanan dari perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
• Mengidentifikasi keteladanan dari kaum Muhajirin di Madinah
• Mengidentifikasi keteladanan dari kaum anshar di Madinah
• meneladani semangat perjuangan Nabi di Madinah
• meneladani semangat perjuangan kaum Muhajirin di Madinah
• meneladani semangat perjuangan kaum Anshar di Madinah
Tes tulis
Tes tulis
Penugasan
4 X 40’ 1. Modul SKI Kelas 1.
2. Reverensi yg relevan:
• Buku SKI Depag
• SKI Toha Putra
• SKI Tiga Serangkai
• Ensiklopedi Islam
• SKI (Sya'labi)
• SKI (Hasan Ibrahim Hasan)
• Internet,
• CD/DVD/ Film.
Singkut, 2010
Mengetahui, Guru Mapel SKI
Kepala Madrasah
NIP. NIP.
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Madrasah : MTsN Singkut
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas : VII / 1
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.
A. Indikator
Menyebutkan motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Menceritakan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Mengidentifikasi strategi awal Nabi di Madinah.
Mengidentifikasi keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.
Meneladani kecakapan Nabi dalam menjalankan starteginya, sikap kerja keras kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar dalam menolong kaum Muhajirin.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menyebutkan motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Siswa mampu mencermati sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Siswa mampu menjelaskan strategi awal Nabi di Madinah.
Siswa mampu mengidentifikasi keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.
Siswa dapat meneladani kecakan Nabi dalam mengambil strategi, sikap kerja keras kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar dalam menolong kaum Muhajirin.
C. Materi
Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan di Madinah.
D. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Diskusi
Pendekatan : Reding Research dari sumber-sumber dan menceritakan kembali.
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal
Siswa berdo’a bersama dengan bimbingan guru.
Guru memotivasi akan pentingnya kompetensi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti
Siswa membentuk kelompok dengan bimbingan guru menjadi 5 / 6 kelompok
Siswa membaca buku dan sumber lain tentang motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Siswa membaca buku dan sumber lain tentang sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Siswa membaca buku dan sumber lain tentang strategi awal Nabi di Madinah.
Siswa membaca buku tentang keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil bacaan dan pemahamannya kepada kelompok lainnya dibawah bimbingan guru.
Guru mengapresiasikan hasil masing-masing kelompok.
Guru mengadakan tanya jawab dan menjelaskan tentang motif hijrah, sejarah singkat hijrah, sikap Nabi terhadap kaum Muhajirin dan Anshar serta keberhasilan dakwah Nabi dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.
Guru menjelaskan dan menegaskan perlunya meneladani kecakapan Nabi dalam menjalankan strateginya, sikap kerja keras kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar dalam menolong kaum Muhajirin.
Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari pemahamannya.
Kegiatan Akhir
Guru menekankan pentingnya bersikap sesuai sikap Nabi, kaum Muhajirin dan Anshar dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu.
Penutup, doa.
F. Sumber Belajar
Sumber Pokok : Diktat SKI MTs Kelas 1;
Sumber Penunjang : Buku SKI Depag, SKI Toha Putra, SKI Tiga Serangkai, Ensiklopedi Islam, SKI (Sya'labi), SKI (Hasan Ibrahim Hasan), Internet, CD/DVD/ Film, dll.
G. Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
• Menyebutkan motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah Tes lisan Uraian Sebutkan hal-hal yang menyebabkan Nabi hijrah ke Madinah!
• Menceritakan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Tes lisan Uraian Ceritakan dengan singkat sejarah hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah!
• Mengidentifikasi strategi awal Nabi di Madinah. Penugasan Tugas Strategi apakah yang dilakukan oleh Nabi di Madinah?
• Mengidentifikasi keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah Penugasan Tugas Bagaimanakah langkah yang ditempuh Nabi dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah?
• Meneladani kecakapan Nabi dalam strategi, kerja keras kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar dalam menolong kaum Muhajirin. Lembar Pengamatan Penerapan nilai-nilai teladan Teladanilah akhlakul karimah/ sikap Nabi Muhammad, kaum Muhajirin dan kaum Anshar!
Mengetahui,
Kepala Madrasah
NIP. Singkut , ................................2010
Guru Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam
NIP.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh seluruh warga sekolah, oleh karenanya bagi setiap warga sekolah yang terlibat di dalamnya harus memahami secara benar dalam penyusunan atau pengemabangannya.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) terdiri atas dua dokumen, yakni dokumen I dan dokumen II. Dokumen I berisi empat Bab:
Bab I Pendahuluan:
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
Bab II Tujuan Pendidikan:
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi sekolah
C. Misi sekolah
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum:
A. Mata pelajaran
B. Muatan lokal
C. Kegiatan pengembangan diri
D. Pengaturan beban belajar
E. Ketuntasan belajar
F. Kenaikan kelas dan kelulusan
G. Penjurusan
H. Pendidikan kecakapan hidup
I. pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Bab IV Kalender pendidikan
A. Jumlah Minggu Efektif dan Hari Efektif
B. Perencanaan Program Tahunan
C. Rencana Program Semester
Sedangkan dokumen II (kedua) merupakan penjabaran secara operasional dari dokumen pertama, terdiri dari dua hal:
a. silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
B. Penutup
Penulisan makalah ini pada dasarnya masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis tidak menutup diri untuk diberi masukan dan saran. Namun demikian penulis berharap bahwa makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian dan terima kasih.
***
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006)
http://www.bintangbangsaku.com/content/dokumen-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: teori dan praktek pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar