Selasa, 25 Mei 2010

Dokumen KTSP

BAB I
PENDAHULUAN

A.‎ Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan ‎sebuah bangsa, bahkan maju mundurnya sebuah bangsa dapat dilihat dari ‎bagaimana pendidikan berlangsung di sana. Tak pelak Indonesia yang dari ‎waktu ke waktu senantiasa berupaya memperbaiki sistem pendidikannya ‎dengan berbagai konsep kurikulum, seperti yang terakhir ini adalah kurikulum ‎berbasis kompetensi (KBK) dan sekarang kurikulum tingkat satuan ‎pendidikan (KTSP).‎
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan konsep ‎kurikulum mutakhir bagi dunia pendidikan Indonesia. KTSP lebih berbasis ‎kontekstual dan lokalitas di mana sebuah satuan pendidikan berada dengan ciri ‎utama otonomi sekolah dan otonomi guru.‎
Dengan KTSP pendidikan diharapkan dapat mengakomodasi ‎kebutuhan peserta didik di mana ia berada dan guru dapat secara penuh ‎menyusun perangkat pengajaran sesuai kebutuhan eserta didiknya itu dengan ‎memperhatikan asas-asas yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional ‎Pendidikan (BSNP).‎
Dengan demikian, guru dan warga sekolah dituntut untuk ‎memahami secara benar apa dan bagaimana KTSP itu disusun. Maka banyak ‎dilakukan sosialisasi-sosialisasi KTSP, seminar, MGMP, Workshop dan lain ‎sebagainya guna menunjang pemahaman mendalam bagi yang berkompeten ‎tersebut.‎
Dalam penulisan ini dimaksudkan membahas beberapa hal yang ‎berkaiatan dengan pengembangan KTSP, yakni pada dokumen I (satu) dan ‎dokumen II (dua).‎
B.‎ Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dibuat rumusan ‎maslah sebagai berikut:‎
‎1.‎ Bagaimana pengembangan dokumen I KTSP?‎
‎2.‎ Bagaimana pengembangan dokumen II KTSP?‎

‎***‎
BAB II
DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
‎(KTSP)‎

A. Pengembangan Dokumen I KTSP
Dokumen I (pertama) disusun oleh tim handal yang dibentuk oleh ‎sekolah dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Pemangku ‎kepentingan tersebut adalah:‎
‎1.‎ Kepala sekolah,‎
‎2.‎ Guru,‎
‎3.‎ Tenaga administrasi,‎
‎4.‎ Pengawas sekolah, dan
‎5.‎ Komite sekolah dan orangtua siswa, serta
‎6.‎ Dinas pendidikan.‎
‎ ‎
Dokumen I KTSP terdiri atas 4 bab, meliputi: ‎
Bab I Pendahuluan:‎
A.‎ Latar Belakang
Dalam latar belakang ini dikemukakan alasan-alasan perlu ‎disusunnya KTSP untuk sekolah. Pada latar belakang ini ‎dirumuskan dua alasan, yakni alasan rasional dan dasar hukum ‎penyusunan KTSP.‎
B.‎ Tujuan
Tujuan pengembangan KTSP perlu dirumuskan untuk menjawab ‎apa kegunaan dan fungsi KTSP untuk setiap orang yang terlibat ‎dalam proses pendidikan khususnya untuk guru.‎
C.‎ Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:‎

‎1.‎ Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan ‎kepentingan peserta didik dan lingkungannya.‎
‎2.‎ Beragam dan terpadu
‎3.‎ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi ‎dan seni
‎4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
‎5.‎ Menyeluruh dan berkesinambungan
‎6.‎ Belajar sepanjang hayat
‎7.‎ Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah ‎
Bab II Tujuan Pendidikan:‎
A.‎ Tujuan Pendidikan ‎
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah ‎dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. ‎
‎1.‎ Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, ‎pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan ‎untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.‎
‎2.‎ Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan ‎kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ‎keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan ‎lebih lanjut.‎
‎3.‎ Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan ‎kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ‎keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan ‎lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.‎
B.‎ Visi sekolah ‎
Sebuah visi adalah sasaran akhir yang terukur dan realistis sesuai ‎dengan potensi sekolah yang bersangkutan. Visi bukanlah berisi ‎angan-angan yang abstrak sehingga sulit dicapai, akan tetapi ‎merupakan sasaran yang dirumuskan oleh berbagai komponen ‎sekolah yang dapat dijangkau, sehingga kurikulum dikembangkan ‎untuk mencapai sasaran yang dirumuskan.‎
C.‎ Misi sekolah‎
Misi sekolah berkenaan dengan pertanyaan "upaya apa yang dapat ‎dilakukan untuk mencapai visi sekolah. Dengan demikian, suatu ‎misi harus dapat menggambarkan kondisi dan suasana yang ‎dibangun dalam mencapai suatu visi.‎
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum:‎
A.‎ Mata pelajaran
Mata pelajaran muatan nasional, alokasi jam pelajaran, dan ‎pengelompokan mata pelajaran serta aturan pengelolaan jam ‎pelajaran mengacu pada Bab II Standar Isi.‎
B.‎ Muatan lokal
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran yang dikembangkan ‎untuk mengakomodasi kepentingan daerah atau satuan pendidikan. ‎Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang ‎akan dicapai dilakukan oleh satuan pendididkan dan/atau Dinas ‎Pendidikan yang terkait.‎
C.‎ Kegiatan pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan yang mewadahi ‎bakat dan minat peserta didik. Tujuan kegiatan pengembangan diri ‎adalah mengembangkan potensi peserta didik, terutama pada ‎perubahan perilaku sesuai dengan target yang dicanangkan oleh ‎satuan pendidikan.‎
D.‎ Pengaturan beban belajar
Pengaturan beban belajar mengacu pada bab III Standar Isi. Beban ‎belajar dalam bentuk tatap muka dirancang bersama oleh satuan ‎pendidikan. Rancangan beban belajar dalam bentuk penugasan ‎terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dirancang oleh ‎guru mata pelajaran.‎
E.‎ Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar adalah target minimal yang akan dicapai oleh ‎satuan pendidikan. Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) ‎merupakan hasil analisis atas kompleksitas, daya dukung, dan ‎intake siswa terhadap kompetensi dasar, standar kompetensi, dan ‎mata pelajaran yang dibelajarkan. Agar hasil belajar peserta didik ‎dapat mencapai, bahkan melebihi KKM, satuan pendidikan ‎merancang program remedial dan pengayaan.‎
F.‎ Kenaikan kelas dan kelulusan
Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan dikembangkan oleh satuan ‎pendidikan. Acuan minimal kriteria kenaikan kelas adalah ‎Peraturan Dirjen tentang Laporan Hasil Belajar dan POS UN tahun ‎sebelumnya.‎
G.‎ Penjurusan
Berisi kriteria dan mekanisme penjurusan serta strategi/ kegiatan ‎penelusuran bakat, minat dan prestasi yang diperlakukan oleh ‎sekolah, yang disusun mengacu pada: Panduan penjurusan yang ‎akan disusun oleh Direktorat terkait.‎
H.‎ Pendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan kecakapan yang ‎diperlukan agar seseorang mampu dan berani menghadapi ‎problema kehidupan dan memecahkannya secara arif dan kreatif. ‎Kecakapan hidup yang perlu dikembangkan adalah kecakapan ‎personal, sosial, dan akademik. Kecakapan vokasional ‎terakomodasi dalam mata pelajaran muatan lokal.‎
I.‎ pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.‎
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan ‎dengan memanfaatkan keunggulan lokal dan meningkatkan daya ‎saing global. Keunggulan lokal dapat dikembangkan dalam muatan ‎lokal, pengembangan diri, maupun terintegrasi dalam mata ‎pelajaran.‎
Bab IV Kalender pendidikan
Berisi rancangan kalender sekolah yang mengacu pada ‎kalender dinas pendidikan terkait dan pedoman penyusunan kalender ‎yang terdapat dalam bab IV standar isi.‎
Yang perlu disusun dalam kalender pendidikan adalah :‎
A. Jumlah Minggu Efektif dan Hari Efektif‎
Menentukan alokasi waktu pada dasarnya adalah ‎menentukan minggu efektif dan hari efektif dalam setiap semester ‎pada satu tahun ajaran.‎
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menentukan ‎alokasi waktu pembelajaran yaitu :‎
o Tentukan pada bulan apa kegiatan belajar dimulai dan bulan ‎apa berakhir pada semestre pertama dan kedua.‎
o Tentukan jumlah minggu efektif pada setiap bulan setelah ‎diambil minggu-minggu ujian dan hari libur.‎
o Tentukan hari relajar efektif dalam setiap minggu.‎
B. Perencanaan Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu ‎satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan ‎kompetensi dasar ) yang telah ditetapkan. Perencanaan program ‎tahunan diperlukan agar kompetensi dasar yang ada dalam standar ‎isi seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. ‎
Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu ‎untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam ‎program tahunan.Dengan demikian, penyusunan program tahunan ‎pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waaktu yang tersedia ‎untuk setiap kompetensi dasar.‎
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk ‎mengembangkan program tahunan adalah :‎
o Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran ‎dalam seminggu dalam struktur kurikulum seperti yang telah ‎ditetapkan pemerintah.‎
o Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester seperti ‎yang telah kita tetapkan dalam gambaran alokasi waktu ‎efektif.Melalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa ‎minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanaan proses ‎pembelajaran.‎
Penentuan alokasi waktu didasarkan kepada jumlah jam ‎pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta ‎keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.‎
C. Rencana Program Semester
Rencana program semester merupakan penjabaran dari ‎program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk ‎menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai ‎kompetensi dasar, sedangkan dalam program semester diarahkan ‎untuk menjawab minggu keberapa atau pembelajaran untuk ‎mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.‎
Cara pengisian format program semester adalah sebagai ‎berikut :‎
o Tentukan standar kompetensi (SK)dan kompetensi dasar (KD) ‎yang ingin dicapai.‎
o Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan ‎alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD itu.‎
o Tentukan pada bulan dan minggu ke berapa proses ‎pembelajaran KD itu akan dilaksanakan.‎

B. Pengembangan Dokumen II KTSP
Dokumen II (kedua) merupakan penjabaran secara operasional dari ‎dokumen pertama, terdiri dari: silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ‎‎(RPP)‎
Dokumen II disusun oleh guru kelas dan guru mata pelajaran, atau ‎kelompok kerja guru kelas atau guru mata pelajaran dalam kegiatan organisasi ‎profesi seperti Kelompok Kerja Guru (untuk guru sekolah dasar), Musyawarah ‎Guru Mata Pelajaran (MGMP), atau bahkan Persatuan Guru Republik ‎Indonesia (PGRI). ‎
‎1.‎ Pengembangan Silabus
Silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran ‎satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi ‎dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang ‎harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan ‎bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ‎ditentukan. Dengan demikian silabus dapat dijadikan pedoman bagi guru ‎dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran setiap kali ‎melaksanakan pembelajaran.‎
a.‎ Prinsip Pengembangan Silabus
‎1.‎ Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam ‎silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ‎keilmuan. ‎
‎2.‎ Relevan ‎
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian ‎materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, ‎intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. ‎
‎3.‎ Sistematis ‎
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara ‎fungsional dalam mencapai kompetensi.‎
‎4.‎ Konsisten ‎
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara ‎kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan ‎pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian.‎
‎5.‎ Memadai ‎
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran , ‎sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang ‎pencapaian kompetensi dasar.‎
‎6.‎ Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, ‎sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ‎ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan ‎peristiwa yang terjadi. ‎

‎7.‎ Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman ‎peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di ‎sekolah dan kebutuhan masyarakat.‎
‎8.‎ Menyeluruh ‎
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi ‎‎(kognitif, afektif, psikomotor). ‎
b. ‎ Unit Waktu Silabus
‎1.‎ Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu ‎yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan ‎pendidikan di tingkat satuan pendidikan. ‎
‎2.‎ Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan ‎per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang ‎sekelompok.‎
‎3.‎ Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan ‎silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ‎untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada ‎struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan ‎penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.‎
c. ‎ Langkah-langkah Pengembangan Silabus
‎1.‎ Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ‎sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan ‎hal-hal berikut: ‎
a.‎ urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau ‎tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan ‎yang ada di SI; ‎
b.‎ keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar ‎dalam mata pelajaran;‎
c.‎ keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar ‎antarmata pelajaran. ‎
‎2.‎ Mengidentifikasi Materi Pembelajaran ‎
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian ‎kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:‎
a.‎ potensi peserta didik;‎
b.‎ relevansi dengan karakteristik daerah,‎
c.‎ tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan ‎spritual peserta didik;‎
d.‎ kebermanfaatan bagi peserta didik;‎
e.‎ struktur keilmuan;‎
f.‎ aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;‎
g.‎ relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan ‎lingkungan; dan
h.‎ alokasi waktu. ‎
‎3.‎ Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman ‎belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi ‎antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan ‎sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. ‎Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui ‎penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat ‎pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup ‎yang perlu dikuasai peserta didik. ‎
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan ‎pembelajaran adalah sebagai berikut.‎
a.‎ Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan ‎kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat ‎melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.‎
b.‎ Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus ‎dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai ‎kompetensi dasar. ‎
c.‎ Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan ‎hierarki konsep materi pembelajaran. ‎
d.‎ Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal ‎mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan ‎pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik ‎dan materi. ‎
‎4.‎ Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ‎ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup ‎sikap, pengetahuan, dan keterampilan. ‎
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, ‎mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan ‎dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat ‎diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun ‎alat penilaian. ‎
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan ‎berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, ‎dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).‎
Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji ‎akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional ‎indikator.‎
‎5.‎ Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan ‎berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan ‎tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan ‎kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, ‎proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.‎
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, ‎menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil ‎belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan ‎berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna ‎dalam pengambilan keputusan.‎
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.‎
a.‎ Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. ‎
b.‎ Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa ‎yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses ‎pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang ‎terhadap kelompoknya.‎
c.‎ Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang ‎berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ‎ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan ‎kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta ‎untuk mengetahui kesulitan siswa.‎
d.‎ Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. ‎Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran ‎berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian ‎kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program ‎pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ‎ketuntasan. ‎
e.‎ Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar ‎yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika ‎pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi ‎lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses ‎misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil ‎melakukan observasi lapangan. ‎
‎6.‎ Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan ‎pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per ‎minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, ‎keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan ‎kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus ‎merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi ‎dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. ‎
‎7.‎ Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang ‎digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak ‎dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, ‎dan budaya. ‎
‎2.‎ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)‎
a.‎ Pengertian dan Fungsi RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program ‎perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran ‎untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan ‎berdasarkan silabus.‎
b.‎ Komponen-komponen RPP
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas komponen-‎komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam RPP minimal ‎ada lima komponen pokok, yaitu tujuan pembelajaran, materi ‎pelajaran, metode, media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi.‎

C. Contoh Silabus dan RPP.‎


CONTOH SILABUS PEMBELAJARAN

Madrasah ‎: ‎
Mata Pelajaran ‎: SKI‎
Kelas / Semester ‎: VII / I‎

Standar Kompetensi ‎ ‎ : 3. Memahami sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah ‎


Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar
‎1‎ ‎2‎ ‎3‎ ‎4‎ ‎5‎ ‎6‎ ‎7‎

‎3.1. Mendeskripsikan ‎sejarah Nabi ‎Muhammad ‎SAW dalam ‎membangun ‎masyarakat ‎melalui kegiatan ‎ekonomi dan ‎perdagangan

Sejarah Nabi ‎Muhammad ‎SAW dalam ‎membangun ‎masyarakat ‎melalui ‎kegiatan ‎ekonomi dan ‎perdagangan ‎di Madinah
• Mencermati motif hijrahnya Nabi ‎Muhammad SAW ke Madinah ‎

• Mencermati sejarah hijrahnya Nabi ‎Muhammad SAW ke Madinah ‎

• Menjelaskan atrategi awal yg ‎ditempuh Nabi di Madinah.‎

• Berdiskusi tentang keberhasilan Nabi ‎Muhammad SAW dalam membangun ‎perekonomian masyarakat Madinah.‎




• Menceritakan motif sejarah hijrahnya ‎Nabi Muhammad SAW ke Madinah

• Menceritakan sejarah hijrahnya Nabi ‎Muhammad SAW ke Madinah.‎

• Mengidentifikasi starategi awal yang ‎ditempuh oleh di Madinah.‎
‎ ‎
• Mengidentifikasi keberhasilan Nabi ‎Muhammad SAW dalam ‎membangun perekonomian ‎masyarakat Madinah ‎

• Meneladani strategi Nabi, kerja ‎keras kaum Muhajirin dalam bidang ‎ekonomi dan keikhlasan kaum ‎Anshar dalam menolong kaum ‎Muhajirin.‎
Tes lisan



Tes lisan



Penugasan



Penugasan



lembar
pengamatan
‎6 X 40’‎ ‎1. Modul SKI Kelas 1.‎
‎2. Reverensi yg relevan:‎
• Buku SKI Depag
• SKI Toha Putra ‎
• SKI Tiga Serangkai
• Ensiklopedi Islam
• SKI (Sya'labi)‎
• SKI (Hasan Ibrahim ‎Hasan)‎
• Internet,‎
• CD/DVD/ Film.‎
‎3.2.Mengambil ‎hikmah dari ‎misi Nabi ‎Muhammad ‎SAW dalam ‎membangun ‎masyarakat ‎melalui ‎kegiatan ‎ekonomi dan ‎perdagangan ‎di kaitkan ‎dengan ‎perkembangan ‎kondisi ‎sekarang Hikmah ‎dari misi ‎Nabi ‎Muhammad SAW ‎dalam ‎membangun ‎masyarakat ‎ • Berdiskusi tentang hikmah ‎dari misi Nabi Muhammad ‎SAW dalam membangun ‎masyarakat Madinah

• Mencari keterkaitan misi ‎dakwah Nabi Muhammad saw ‎dlm membangun masyarakat ‎melalui kegiatan ekonomi di ‎Madinah dengan ekonomi ‎masyarakat Islam di sekitar ‎kita.‎

• Berdiskusi ttg kegiatan ‎dakwah melalui ekonomi/ ‎perdagangan bagi umat Islam ‎di sekitar kita.‎ • Menjelaskan hikmah dari ‎misi Nabi Muhammad SAW ‎dalam membangun ‎masyarakat Madinah
• Menjelaskan keterkaitan ‎misi dakwah Nabi ‎Muhammad saw dlm ‎membangun masyarakat ‎melalui kegiatan ekonomi di ‎Madinah dengan ekonomi ‎masyarakat Islam di sekitar ‎kita.‎

• Mengambil hikmah dari ‎perlunya membangun ‎masyarakat Islam melalui ‎kegiatan ekonomi. ‎ Penugasan





Tes tulis ‎4 X 40’‎
‎3.3.Meneladani ‎semangat ‎perjuangan ‎Nabi dan para ‎Sahabat di ‎Madinah
Kisah ‎teladan ‎dari ‎perjuangan Nabi dan ‎para ‎Sahabat di ‎Madinah
• Mengidentifikasi keteladanan ‎dari perjuangan Nabi dan para ‎Sahabat di Madinah
• Mengidentifikasi keteladanan ‎dari kaum Muhajirin di ‎Madinah
• Mengidentifikasi keteladanan ‎dari kaum anshar di Madinah‎




• meneladani semangat ‎perjuangan Nabi di Madinah
• meneladani semangat ‎perjuangan kaum Muhajirin ‎di Madinah
• meneladani semangat ‎perjuangan kaum Anshar di ‎Madinah

Tes tulis



Tes tulis




Penugasan
‎4 X 40’‎ ‎1. Modul SKI Kelas 1.‎
‎2. Reverensi yg relevan:‎
• Buku SKI Depag
• SKI Toha Putra ‎
• SKI Tiga Serangkai
• Ensiklopedi Islam
• SKI (Sya'labi)‎
• SKI (Hasan Ibrahim ‎Hasan)‎
• Internet,‎
• CD/DVD/ Film.‎


Singkut, 2010‎
Mengetahui,‎ Guru Mapel SKI
Kepala Madrasah




NIP.‎ NIP. ‎


CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
‎( R P P )‎

Madrasah ‎:‎ MTsN Singkut
Mata Pelajaran ‎:‎ Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)‎
Kelas ‎ ‎:‎ VII / 1‎
Alokasi Waktu ‎ ‎: 6 x 40 menit ‎
Standar Kompetensi ‎ ‎:‎ ‎3.‎ Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW ‎periode Madinah
Kompetensi Dasar ‎:‎ ‎3.1‎ Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad ‎SAW dalam membangun masyarakat melalui ‎kegiatan ekonomi dan perdagangan.‎


A.‎ Indikator
 Menyebutkan motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah‎
 Menceritakan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.‎
 Mengidentifikasi strategi awal Nabi di Madinah.‎
 Mengidentifikasi keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam membangun ‎perekonomian masyarakat Madinah.‎
 Meneladani kecakapan Nabi dalam menjalankan starteginya, sikap kerja keras ‎kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar dalam ‎menolong kaum Muhajirin.‎
B.‎ Tujuan Pembelajaran‎
 Siswa mampu menyebutkan motif hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke ‎Madinah.‎
 Siswa mampu mencermati sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke ‎Madinah.‎
 Siswa mampu menjelaskan strategi awal Nabi di Madinah.‎
 Siswa mampu mengidentifikasi keberhasilan Nabi Muhammad SAW ‎dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.‎
 Siswa dapat meneladani kecakan Nabi dalam mengambil strategi, sikap ‎kerja keras kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum ‎Anshar dalam menolong kaum Muhajirin.‎
C.‎ Materi
 Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui ‎kegiatan ekonomi dan perdagangan di Madinah.‎
D.‎ Metode dan Pendekatan Pembelajaran‎
 Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Diskusi
 Pendekatan :‎ Reding Research dari sumber-sumber dan menceritakan ‎kembali.‎
E.‎ Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
 Kegiatan awal
 Siswa berdo’a bersama dengan bimbingan guru.‎
 Guru memotivasi akan pentingnya kompetensi yang akan ‎dipelajari.‎
 Kegiatan Inti ‎
 Siswa membentuk kelompok dengan bimbingan guru menjadi 5 / ‎‎6 kelompok‎
 Siswa membaca buku dan sumber lain tentang motif hijrahnya ‎Nabi Muhammad SAW ke Madinah.‎
 Siswa membaca buku dan sumber lain tentang sejarah hijrahnya ‎Nabi Muhammad SAW ke Madinah‎
 Siswa membaca buku dan sumber lain tentang strategi awal Nabi ‎di Madinah.‎
 Siswa membaca buku tentang keberhasilan Nabi Muhammad ‎SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah.‎
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil bacaan dan ‎pemahamannya kepada kelompok lainnya dibawah bimbingan ‎guru.‎
 Guru mengapresiasikan hasil masing-masing kelompok.‎
 Guru mengadakan tanya jawab dan menjelaskan tentang motif ‎hijrah, sejarah singkat hijrah, sikap Nabi terhadap kaum Muhajirin ‎dan Anshar serta keberhasilan dakwah Nabi dalam membangun ‎perekonomian masyarakat Madinah.‎
 Guru menjelaskan dan menegaskan perlunya meneladani ‎kecakapan Nabi dalam menjalankan strateginya, sikap kerja keras ‎kaum Muhajirin dalam bidang ekonomi dan keikhlasan kaum Anshar ‎dalam menolong kaum Muhajirin.‎
 Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari ‎pemahamannya.‎
 Kegiatan Akhir
 Guru menekankan pentingnya bersikap sesuai sikap Nabi, kaum ‎Muhajirin dan Anshar dalam kehidupan sehari-hari.‎
 Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan ‎pengalaman pembelajaran saat itu.‎
 Penutup, doa.‎
F.‎ Sumber Belajar
 Sumber Pokok ‎:‎ Diktat SKI MTs Kelas 1;‎
 Sumber Penunjang ‎:‎ Buku SKI Depag, SKI Toha Putra, SKI Tiga ‎Serangkai, Ensiklopedi Islam, SKI (Sya'labi), SKI ‎‎(Hasan Ibrahim Hasan), Internet, CD/DVD/ Film, ‎dll.‎

G.‎ Penilaian

Indikator ‎Pencapaian ‎Kompetensi Teknik ‎Penilaian Bentuk ‎Penilaian Contoh Instrumen
• Menyebutkan ‎motif hijrahnya ‎Nabi Muhammad ‎SAW ke Madinah Tes lisan Uraian  Sebutkan hal-hal yang ‎menyebabkan Nabi ‎hijrah ke Madinah!‎
• Menceritakan ‎sejarah hijrahnya ‎Nabi Muhammad ‎SAW ke ‎Madinah.‎ Tes lisan Uraian  Ceritakan dengan ‎singkat sejarah ‎hijrahnya Nabi dari ‎Mekah ke Madinah!‎
• Mengidentifikasi ‎strategi awal ‎Nabi di Madinah.‎ Penugasan Tugas  Strategi apakah yang ‎dilakukan oleh Nabi di ‎Madinah?‎
• Mengidentifikasi ‎keberhasilan ‎dakwah Nabi ‎Muhammad SAW ‎dalam ‎membangun ‎perekonomian ‎masyarakat ‎Madinah ‎ Penugasan Tugas  Bagaimanakah langkah ‎yang ditempuh Nabi ‎dalam membangun ‎perekonomian ‎masyarakat Madinah?‎
• Meneladani ‎kecakapan Nabi ‎dalam strategi, ‎kerja keras kaum ‎Muhajirin dalam ‎bidang ekonomi ‎dan keikhlasan ‎kaum Anshar ‎dalam menolong ‎kaum Muhajirin.‎ Lembar ‎Pengamatan Penerapan ‎nilai-nilai ‎teladan ‎  Teladanilah akhlakul ‎karimah/ sikap Nabi ‎Muhammad, kaum ‎Muhajirin dan kaum ‎Anshar!‎



Mengetahui, ‎
Kepala Madrasah





NIP.‎ Singkut , ................................2010‎
Guru Bidang Studi Sejarah ‎Kebudayaan Islam ‎



NIP. ‎

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang ‎dikembangkan oleh seluruh warga sekolah, oleh karenanya bagi setiap warga sekolah ‎yang terlibat di dalamnya harus memahami secara benar dalam penyusunan atau ‎pengemabangannya.‎
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) terdiri atas dua dokumen, yakni ‎dokumen I dan dokumen II. Dokumen I berisi empat Bab: ‎
Bab I Pendahuluan:‎
A.‎ Latar Belakang
B.‎ Tujuan
C.‎ Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP

Bab II Tujuan Pendidikan:‎
A.‎ Tujuan Pendidikan ‎
B.‎ Visi sekolah ‎
C.‎ Misi sekolah‎
Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum:‎
A.‎ Mata pelajaran
B.‎ Muatan lokal
C.‎ Kegiatan pengembangan diri
D.‎ Pengaturan beban belajar
E.‎ Ketuntasan belajar
F.‎ Kenaikan kelas dan kelulusan
G.‎ Penjurusan
H.‎ Pendidikan kecakapan hidup
I.‎ pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.‎
Bab IV Kalender pendidikan
A. Jumlah Minggu Efektif dan Hari Efektif
B. Perencanaan Program Tahunan
C. Rencana Program Semester
Sedangkan dokumen II (kedua) merupakan penjabaran secara operasional dari ‎dokumen pertama, terdiri dari dua hal: ‎
a.‎ silabus ‎
b.‎ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)‎
B. Penutup
Penulisan makalah ini pada dasarnya masih jauh dari sempurna, untuk itu ‎penulis tidak menutup diri untuk diberi masukan dan saran. Namun demikian penulis ‎berharap bahwa makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian dan terima kasih.‎

‎***‎
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan ‎Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006)‎
http://www.bintangbangsaku.com/content/dokumen-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: teori dan praktek pengembangan ‎kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana, 2010).‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar